LATAR BELAKANG

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan sebuah infeksi yang diakibatkan oleh arbovirus yang ditularkan melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti. Menurut data dari kemenkes, kasus DBD mengalami peningkatan dari 73.518 kasus pada tahun 2021 menjadi 125.888 kasus pada tahun 2022. Angka terbesar kasus DBD terjadi di perkotaan.


Hal ini dikarenakan adanya tuntutan profesi serta aktivitas yang harus dilakukan di luar rumah. Mayoritas penduduk kota umumnya berorientasi pada pekerjaan, sehingga waktu tidak terlalu dicurahkan untuk menjaga kebersihan lingkungan yang berakibat pada buruknya sistem sanitasi (Depkes RI, 2016).


Salah satu alat preventif yang dapat mencegah peningkatan DBD dalam sanitasi air perkotaan adalah Temephos sebagai alternatif obat pembunuh larva nyamuk. Namun, efektivitas dari Temephos kurang maksimal karena timbulnya resistensi nyamuk Aedes aegypti.


Hal ini menuntut penambahan dosis penggunaan temephos menjadi > 1 ppm, sedangkan penggunaan diambang batas aman berpotensi menjadikan temephos sebagai bahan B3 yang berdampak pada pencemaran air dan peningkatan toksisitas air.


Ketidakefektifan Temephos dan mobilitas masyarakat yang tinggi serta rendahnya kesadaran masyarakat akan sistem sanitasi yang baik mendorong untuk memberikan solusi permasalahan melalui teknologi terkini. Selama ini, teknologi untuk membasmi larva Aedes aegypti belum terintegrasi dengan IoT, maka tim kami membuat inovasi berbasis teknologi yaitu alat cerdas mandiri berupa Ofelos larvasida ball yang bersifat portable dan terintegrasi IoT untuk mengendalikan larva Aedes aegypti di selokan.


Granula arvasida ball memadukan dua bahan alami yaitu daun ciplukan dan kemangi guna mengangkat spesies tanaman lokal daerah menjadi lebih multifungsi. Daun ciplukan bekerja dengan mengganggu sistem kerja saraf larva dan daun kemangi sebagai agent contact poison yang memberikan sensasi terbakar pada kulit larva.


Ofelos mengkombinasikan teknologi IoT dengan granula dari ekstrak spesies tanaman lokal yang dapat membasmi larva nyamuk Aedes aegypti.

Tim Ofelos Larvasida Ball

Universitas Padjadjaran

Program Kreativitas Mahasiswa- Karya Cipta